Minggu, 02 Juni 2013

kusut.

kalau pikiran lagi semrawut, benang kusut disana sini, saling-silang, tumpang tindih, mulai diuraikan satu-satu pikirannya dengan cara menulis. iya, menulis. dan ini akhirnya kenapa gue memutuskan untuk bikin tulisan baru.

poin pertama. akhir akhir ini gue rasa gue punya kecenderungan untuk mengurung diri di kamar, bukan tanpa alasan mengingat tugas-tugas gue yang selalu minta dihantemin sampe malam mencapai puncak tertingginya, dan efeknya... tentu saja meskipun gue dianggep sebagai orang paling terkesan ga peduli sama urusan rumah padahal gue adalah tempat dimana tiap orang nampung rahasia mereka masing-masing. mama, kalo ada masalah cerita ke aku. adik gue yang tentu saja sekarang mulai memasuki tahapan super-juvenile merasa lebih nyaman dan nyambung kalo ngobrol sama gue. dan adik gue yang terakhir yang memasuki tahap juvenile-nya itu terlalu mudah dikorek rahasia-rahasianya lewat gue. kalo papa? well yeah meskipun kita jarang ngobrol yang rumit-rumit seenggaknya gue dan dia memiliki tingkat selera humor yang sama lah.

dan sekarang gue merasa terisolir.

kadang gue ngerasa begitu sendirian hingga, entahlah. ngobrol sini gak nyambung, ngobrol sana lebih gak nyambung dan kayak ditatapi dengan sorotan-sorotan tajam 'kemana aja loh?' dari orang-orang. (di kampus juga sering sih, tapi... sudahlah)

intinya, akhir-akhir ini gue merasa miskom (miskomunikasi) dengan orang-orang terdekat gue. apa yang gue sampaikan ke mereka, tidak mereka terima layaknya apa yang gue maksud. (mungkin jaringannya lagi rusak jadi proses upload dan download informasi pending dimana tau sehingga ada kata-kata yang tersangkut di pojokan kamar--apatau) yah pokoknya begitulah.

poin kedua. hari-hari ini adalah tempat dimana gue gak bisa menyampaikan perasaan gue lewat lisan maupun tindakan. kalau apa-apa yang gue ceritakan secara langsung akan terlihat aneh dan (lagi-lagi) salah ditanggapi oleh orang lain. kemudian, dan yang paling parah, gue akan merasa begitu sulit cerita ke orang lain karena gue malu dan kadang gue suka lupa apa yang harusnya gue ceritakan (harusnya gue bikin list apa yang harus gue omongin ke orang lain ya? duilah, ini mau cerita apa mau presentasi)--kalau gue cerita biasanya berakhir dengan tangisan atau rasa bersalah yang dalam pada diri gue--iya, aneh ya? iya gue aneh. jadi gue lebih aman berkomunikasi via chat atau sms. tapi kadang via chat atau sms ini berjalan gak semulus biasanya karena cerita gue akan kembali ke poin pertama.

poin ketiga. gue muak sama cerita cerita orang lain. ini.. entahlah.. gue gak ngerti lagi harus gimana. biasanya gue memang pendengar yang baik tapi buat hari-hari terakhir ini gue merasa malas mendengarkan celotehan orang lain karena.. kadang gue bingung juga kenapa mereka bisa cerita banyak ke gue dan gue gak bisa ngomong apa-apa di depan mereka? :( bahkan gue merasa lebih gak berguna ketika gue gak fokus dengerin dan gue gak bisa kasih saran yang solutif.

bisa gak kita tarik kesimpulan gue lebih banyak nulis karena lagi-lagi gue punya masalah menyampaikan pendapat ke orang lain? kenapa rasanya susah banget mau memberikan gambaran atas apa yang ada di kepala gue dengan menyamakannya dengan persepsi orang lain? apakah ini sebuah masalah? kalo ini bisa jadi masalah terus kita bikinin karya tulis ilmiah aja kali ya? :|

*tapi tetep aja sih tulisan gue ini kayak benang kusut. biar deh.*