Sabtu, 19 April 2014

tepi

untuk mama, papa, kakak, adik, dan teman terbaik
ketahuilah, aku sedang tertatih, ketika arah yang kutempuh kian membuatku letih
satu dua anak tangga kutapaki, tapi mereka tak bertepi
mohon mengertilah, mohon pahamilah
hatiku sakit, ragaku menjerit
minta berhenti tapi sudah terlanjur berlari
menginginkan sepi tapi ramai sudah di hati
serumit itu, semelelahkan itu
entah aku yang kurang tabah atau cobaan yang begitu--ah, sudahlah
biar kuterima setiap pedih
biar kutapaki setiap perih
mama, papa, kakak, adik, dan teman terbaik
semoga suatu saat tangga itu bertepi
-
run; even when it feels you can't run anymore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar