Senin, 22 Juni 2015

21.

So many people,
Become songs and poetry,
But will never know:
Our world is full of the ghosts
Of unspoken words and memories
[David Jones]

-

Selamat pecah telor, pemilik tanggal dua puluh satu yang berusia dua puluh satu. Sebetulnya mungkin banyak juga yang punya tanggal kelahiran ini selain oknum yang punya inisial sama sama merek boots anti-banjir ini. Mungkin banyak juga yang turning 21 di hari yang sama. Tapi secara lebih mendetail, cuma ada satu yang dapat birthday card berisi ikon (ikon, yes, ikon) sora, kairi, dan roxas yang kece abis. He he he

21 ya. Kalau jatah umur kita di dunia cuma ada 60 tahun, berarti, sepertiga masa hidup kita memang sudah terlampaui. Udah gede. Dan tampaknya dari sibuk-sibuknya kita semua ngurusin hal-hal (yang, Insyaallah) manfaat untuk masa depan, kayaknya ini awal mula dewasa muda yang sesungguhnya. Mau kemana? Mau ngapain? Mau tamat kuliah berapa lama? Mau cepet nikah apa lanjut kuliah dulu?  Proposal mana proposal? JODOH MANA JODOH?

Gue selalu berharap, kita bisa bersama melalui pait-paitnya (sama mungkin manis-manisnya masa ini). Semoga kita sama-sama tangguh, sama-sama bisa saling sokong. Setelah waktu yang cukup lama kita temenan (sekarang jalan 9 tahun?) emang banyak orang yang ganti dan mengisi hari-hari kita. Tapi seberapa banyak yang tau dark secrets punya kita? Curhat-curhat alay yang isinya kenistaan dan kemarahan, juga kadang protes tentang segala hal?

Bahkan gue udah ga inget awal mula kita kenal. Duduk sebangku? Ada Syifa ada Andis? Entahlah, satu fragmen blur tentang sore hari, ngomongin kopi di pelajaran PPKn-nya Pak Baedo**? Satu fragmen lagi tentang ngomongin Hotni**? Entahlah. Terus ofkors yang gak mungkin dilupa, Calvin Chen dan Wuchun, begadang-begadang sampai jam satu pagi dan kemudian harus ke veldrum.

Banyak hal yang kabur dari ingatan gue. Apa karena saking lamanya kita kenal satu sama lain?

Banyak hal. Saking banyaknya dan saking rahasianya gue gabisa nulis ini satu demi satu disini. Kita bareng lagi karena sharing banyak pengalaman lampau. Karena masa perpisahan. Dan setelah di pisah di tempat kuliah yang beda, kita malah jadi makin ketergantungan satu sama lain? Seperti itu?

Karena dunia baru banyak yang mengecewakan, eh?

Menurut lo, gue bisa baca lo dan menurut gue sebaliknya. Kita sama-sama bisa baca satu sama lain. Kadang nge-handle apa yang ga bisa di-handle orang lain. Setelah beberapa periode berantem, email-emailan, nangis-nangisan, hari ini kita bisa ketawa bareng lagi. Nontonin exo next door padahal kerjaan banyak, numpuk. Sambil cerita segala hal, ngalor ngidul, ga ada yang serius. Tidur siang di tempat lo atau cuma ngobrol-ngobrol bloon jadi tempat pelarian kalo udah pegel sama hidup satu sama lain.

Tapi kadang, meskipun ga ada solusi, selalu ada kesempatan untuk didengar jadi sesuatu yang melegakan, kan? Memberi ketenangan, bahkan?

Kadang (memikirkannya lagi) gue ketawa. Kita antara mirip banget satu sama lain, atau justru sama banget karena ga bisa ketemu dari segi apa beda karakternya.

Sampe sini, gue kehilangan minat nulisnya. Gue terlalu terhanyut pada fragmen kenangan yang banyak. Dan saking banyaknya gue terayun dan terbuai. Larut.

(Lo yang tiba tiba masuk kamar gue buat ngerayain ultah, lo yang rekomenin lagu-lagu Nell yang perih sedap, lo yang selalu ada di balik setiap tantrum gue, nyindir dengan kata-kata tajem tapi bener, lo yang selalu ada meskipun gue kadang ilang-ilangan, lo yang mau bantuin ngoreksi abstrak out of the blue, lo yang jadi tempat konsultasi, and so on, so forth..)

Mungkin ada suatu saat gue bisa menuliskannya dengan lebih rapi lagi. Mungkin.

Untuk sekarang, selamat ulang tahun, selamat menyongsong periode baru. Semoga tambah umur semakin dewasa. Semoga sehat selalu, tapi jangan lupa olahraga. Semoga lancar semester akhirnya. Semoga bahagia selalu. Semoga hal-hal terbaik selalu berada disekitarmu. Hal-hal yang paling baik.

Best wishes.
(dari tukang gambar sora kairi roxas di birthday card-mu)