Kamis, 22 Oktober 2015

lettre

"Suratmu itu tidak pernah akan terkirim, karena sebenarnya kamu hanya ingin berbicara pada dirimu sendiri. Kamu ingin berdiskusi dengan angin, [...], dengan nyamuk-nyamuk yang cari makan, dengan malam, dengan detik jam."

"[...], hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia."

"Kamu takut."

(Semua diambil dari Surat yang tak Pernah Sampai, Buku Filosofi Kopi, Dewi Dee Lestari)