Jumat, 16 Juli 2010

otak

detikcom - California, Banyak teori yang mengatakan pria berpikir dengan mengandalkan
logika dan wanita mengandalkan perasaan. Ini membuat cara dan pola pikir antara wanita dan pria berbeda.

Mengapa demikian?

Menurut penelitian, pria dan wanita benar-benar berpikir dengan cara yang berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan anatomi otak antara pria dan wanita.

Otak terdiri dari dua jenis jaringan utama, yaitu yang
disebut dengan materi abu-abu (gray matter) dan materi putih (white matter).

Penelitian menunjukkan bahwa pria lebih banyak berpikir
dengan memanfaatkan materi abu-abu otak, sedangkan wanita dengan materi putih.

Materi abu-abu merupakan
komponen utama sistem saraf pusat, terdiri dari sel saraf tubuh, neuropil (dendrit serta akson un-myelin dan myelin), sel-sel glial (astroglia dan oligodendrocytes) dan kapiler.
Sedangkan materi putih
sebagian besar terdiri dari akson myelin (zat lemak putih).

Jika diibaratkan dengan komponen komputer, materi abu-abu merupakan prosesor komputer (elemen utama),
sedangkan materi putih adalah jaringan kabel yang
menghubungkan elemen komputer. Artinya, materi abu- abu merupakan pusat informasi dan materi putih adalah jaringan pusat-pusat pengolahan.

"Dengan menunjukkan tepat bidang intelijen berbasis gender, penelitian ini memiliki potensi untuk membantu penelitian tentang demensia (pikun) dan gangguan kognitif lainnya," jelas Richard Haier, profesor psikologi dari University of California, seperti dilansir dari LiveSciene, Jumat (16/7/2010).

Haier bersama dengan koleganya dari University of New Mexico melakukan penelitian
dan hasilnya telah dipublikasikan
dalam jurnal NeuroImage.

Temuan tersebut menunjukkan
bahwa pada umumnya pria
memiliki materi abu-abu 6,5 kali lebih besar dari wanita, sedangkan materi putih wanita 10 kali lebih besar dari pria.

"Hasil penelitian ini dapat
menjelaskan mengapa pria dan wanita lebih unggul dalam
bidang yang berbeda," pungkas Rex Jung, europsychologist dari University of New Mexico.
Misalnya, pria cenderung lebih
unggul pada bidang yang
membutuhkan proses lokal
seperti matematika. Sementara
wanita lebih unggul pada bidang integrasi dan asimilasi
(penyesuaian) informasi seperti
kemampuan bahasa.

Haier dan Jung berharap bahwa penelitian ini suatu saat akan membantu dokter mendiagnosa gangguan otak pada pria dan wanita, serta memberikan bantuan lebih efektif dan tepat untuk pengobatan kerusakan otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar