introverter dan ekstroverter
saat sendiri merasuk rasuk
terpaku di tepi koridor
bersandar pada balkon berkarat
bau besi merasuk badan
hujan yang kian lama kian deras
dengan dingin yang menembus rusuk
di pojok sana semburat oranye
di sini abu gelap
di sini, hujan yang seperti takkan berakhir
di sini, mendung yang seperti takkan berhenti
hanya rindu yang bisa tersampaikan
meski tanpa penyampai
hanya rindu, yang menyesap erat
hanya rindu, akan derasnya hujan
hanya rindu, yang mendekap erat
hanya rindu, akan wangi karat
ulurkan tangan
biarkan air menyelusup jari
ulurkan bahu
agar aku bisa menangis bisu
saat sedang kunikmati
kesendirian yang melengkapi hidup
ciri khas para introvertism
ada yang datang mengusik
ekstroverter yang hangat
yang bertentang dengan
introverter yang dingin
meski bumi tetap sama warnanya
ketika kulihat lagi sang langit
hujan yang kian lama kian rintik
seperti menyurutkan rasa yang ada
sampai surut terseret-seret
tak ingin akhiri
namun ada pembatas
tak ingin sudahi
agar pembatas sirna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar